
Liputan6.com, Jakarta
Label 'sehat' yang tertera di bungkus makanan bisa membuat orang jadi
gemuk ketimbang membantu menurunkan berat badan, menurut sebuah studi
yang dilakukan University of Texas di Austin McCombs School of Business.
Tidak lain kecenderungan mereka untuk menyantap makanan yang diberi
label 'sehat' secara berlebih, dengan anggapan tidak akan membuat mereka
gemuk.
Namun mereka lupa, sekali pun makanan yang disantap tergolong sehat tetap saja memiliki kalori yang jika tidak dibakar dengan cara berolahraga akan berubah jadi lemak. Menimbun lemak terlalu lama tentu akan menaikan angka di timbangan.
Jika pemerintah dan pihak terkait berusaha mencegah terjadinya obesitas dengan menyediakan makanan yang sehat, ironis makanan yang diberi label sehat ini justru meningkatkan jumlah orang yang mengidap obesitas.
Mungkin mereka lupa, di dalam makanan sehat juga mengandung garam dan
gula. Maka itu, konsumen diimbau untuk lebih memahami besaran kandungan
lemak, protein, karbohidrat, dan gula yang ada di dalam makanan
tersebut.
Dikutip dari situs Daily Mail, Selasa (29/12/2015), satu tes dilakukan para peneliti dari University of Birmingham, dan menemukan 40 persen pembeli tidak dapat mengidentifikasi dengan benar mana produk yang benar-benar sehat, dan produk yang hanya diberi label sehat.
Sebab, studi sebelumnya menemukan, cukup banyak perusahaan makanan yang tidak membeberkan kebenaran tentang kandungan produk mereka sendiri, sehingga sulit membuat sebuah pilihan.
Namun mereka lupa, sekali pun makanan yang disantap tergolong sehat tetap saja memiliki kalori yang jika tidak dibakar dengan cara berolahraga akan berubah jadi lemak. Menimbun lemak terlalu lama tentu akan menaikan angka di timbangan.
Jika pemerintah dan pihak terkait berusaha mencegah terjadinya obesitas dengan menyediakan makanan yang sehat, ironis makanan yang diberi label sehat ini justru meningkatkan jumlah orang yang mengidap obesitas.
Dikutip dari situs Daily Mail, Selasa (29/12/2015), satu tes dilakukan para peneliti dari University of Birmingham, dan menemukan 40 persen pembeli tidak dapat mengidentifikasi dengan benar mana produk yang benar-benar sehat, dan produk yang hanya diberi label sehat.
Sebab, studi sebelumnya menemukan, cukup banyak perusahaan makanan yang tidak membeberkan kebenaran tentang kandungan produk mereka sendiri, sehingga sulit membuat sebuah pilihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar